Senin, 14 Desember 2009

Puisi Ibu

IBU…

Perih dan pilu ketika kau mengandungku
Meregang, mengerang ketika kau melahirkanku
Tapi ada seyum tulus di wajahmu
Seyum bahagia atas lahirnya anak tercinta
Merah merona bagai mawar di taman syurga

Belai kasihmu
Lembut, membuat reda tangisku
Nina bobomu
Merdu, membuat pulas lelapku
Seyum tulusmu bersinar
laksana embun terpaan mentari
Canda tawamu
Ah..itu, geli aku mengingatnya

Ibu…
Tak ada sesal di hatimu
Ketika kau belikan aku mainan dari uang dapurmu
Tak ada kesal di hatimu
Ketika kau bangun karena tangisku di tengah malammu
Karena aku adalah buah hatimu
aku adalah cintamu
aku adalah harapanmu

Ibu…
Kaulah yang melindungiku dari kemarahan ayah yang menggebu
Kaulah yang menahan malu ketika meminjam uang untuk biaya hidupku
Tapi apa balasanku ibu…
Kausuruhpun aku tak mau
Permintaanmu kuanggap angin lalu
Berjuta alasan aku ungkapkan
Bahkan bentakan pernah pula aku lakukan

Ibu…
Kasih sayang tulusmu
Kubalas dengan cinta pada orang yang kuanggap ‘lucu’
Kala kau menangis tersedu
Kubalas dengan kepergianku, meninggalkanmu

Lalu..
Pantaskah aku disebut anak sholeh, ibu..
Pantaskah aku disebut anak berbakti, ibu..
Pantaskah….
Ya Allah… apakah hati ini sudah membatu
Apakah diri ini sudah tak lagi malu
Sampai-sampai kuhinakan ibu kandungku

Ya Allah, Astagfirullah…
Bukankah syurga di bawah telapak kaki ibu
Bukankah dia yang pertama kali harus kucinta setelah Engkau dan rasulMu
Maafkanlah diriku ibu
Maafkanlah anakmu yang durhaka ini
Ingin rasanya kucium tanganmu ibu
Ingin rasanya kupeluk dirimu
Dan kubisikkan di telingamu
“Aku sayang padamu ibu….”

Ya Allah…
Izinkanlah aku berbakti pada ibuku
Walau cuma sekali dalam hidupku
Sebelum kau pisahkan aku dengan ibuku…

Pantun

Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati

Pantun Jenaka

Dimana kuang hendak bertelur
Diatas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Diatas dada dirongga susu

Persahabatan

HANYA KAU YANG KUCINTA

Apakah kau tahu setiap hari aku merindukanmu ?
Apakah kau tahu aku sangat mencintai dirimu ?
Apakah kau tahu perasaanku ?
Apakah kau tahu semua itu ?

Hanya dirimu yang selalu berada di hatiku
Tapi mengapa kau lakukan ini padaku ?
Apakah itu sosok dirimu yang sebenarnya ?
Tetapi entah kenapa aku tidak bisa membencimu ?

Pernah aku mencoba untuk melupakan dirimu
Tapi ternyata diriku tak sanggup untuk melupakanmu
Karena aku tahu pasti

Puisi Cinta

Bila cinta harta,,maka harta akan punah,,
bila cinta kecantikan,,maka kecantikan akan hilang,,
Bila Cinta akan rupa,,maka rupa akan sirna,,
bila cinta nafsu,,nafsu itu adalah iblis dari dirimu,,
Bila cinta akan budi,,itulah cinta yang sejati.,,

Cinta sejati akan bersemi bila ia dipupuk dengan rasa kesadaran,,
kerjujuran,,pengertian dan kasih sayang yang timbal balik,,
bukan dengan harta dunia yang akan musnah

Cinta itu adalah dua hati satu denyutan,,
dan dua hati satu debaran,,

Orang yang memburu cinta adalah laksana memburu kijang dirimba belantara,,
bertambah diburu,,bertambah dia lari,,akhirnya tersesat tak tentu arah tujuanya,,

Hati cinta hanya mengenal satu kegembiraan di dunia ini,,yaitu mencintai dan dicintai,,

Hati seorang pria bagaikan kemiri,,luarnya keras sedangkan dalamnya lunak,,

Tiada cinta yang indah dari pada pertemuan kedua kalinya,,karena masing2 sudah menjadi dewasa,,

Cinta pertama adalah suci dan agung,,
cinta kedua adalah cinta ulangan,,
dan cinta ketiga serta seterusnya adalah kurang ajar,,

Cintailah orang tuamu dulu,,
sebelum engkau mencintai kekasihmu,,

Cinta yang murni dan abadi adalah cintanya tuhan,,
cinta yang sejati adalah cintanya ibu,,
cinta naluri adalah cintanya muda-mudi,,

Jangan engkau mencintai seseorang karena kecantikanya,,
tapi cintailah ia dengan keagunganya,,

Cinta itu memang indah apabila dihiasi dengan tetes air mta,,

Derita yang paling mengerikan buat seseorang pemudi adalah putus cinta,,

Tiada cinta teramat manis dari pada kisah cinta ,,
dan tiada kisah yang teramat ngeri dari pada putus cinta,,

pantun percintaan

Dari mana datangnya linta,,
dari tanah turun ke kali,,
dari mana datangnya cinta,,
dari mata terus ke hati,,

kata mutiara

Sahabat dan teman sejati"
Tak ada sahabat atau teman sejati, yang ada adalah kepentingan....
Jadikan persahabatan dan pertemanan sebagai tanggung jawab yang indah, bukan cuma peluang untuk memanfaatkan...